e Lunturnya kepedulian dan kesetiakawanan sosial 3. Berikut ini yang tidak termasuk dampak globalisasi dalam bidang politik adalah . a. Nilai politik yang bersifat kekeluargaan, dan gotong royong mulai luntur b. Modal besar semakin kuat yang lemah tersingkir. c. Politik semakin bersifat tirani, diktator mayoritas d.
Pada2020, Reformasi Birokrasi akan masuk fase ke-3, yaitu sejak 2020-2024. Fase ke-1 di bawah kepemimpinan Presiden SBY serta fase ke-2 dan ke-3 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Tujuan Reformasi Birokrasi sesuai GDRB 2010-2025, yakni untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan birokrasi pemerintah
Liputan6com, Jakarta Penyebab terjadinya pemanasan global dipengaruhi oleh peningkatan umum suhu udara dan laut di permukaan bumi. Pemanasan global dapat menyebabkan berbagai perubahan seperti kesehatan global, cuaca ekstrem, kualitas pangan, dan masih banyak lagi. Pemanasan global atau juga dikenal dengan global warming saat ini menjadi masalah yang dihadapi bumi.
Sebagaipencerahan dan makluman, berikut adalah respon penuh Pergas melalui Ustaz Mohd Yusri Yubhi Md Yusoff (ED Pergas) kepada Berita Harian berdasarkan soalan-soalan yang dikirimkan BH berkaitan
Hujanasam adalah sebuah fenomena turunnya asam dari atmosfer ke permukaan bumi akibat pencemaran udara yang sudah kelewat buruk. Penting diketahui bahwa fenomena ini tidak selalu terjadi dalam bentuk hujan air. Ini juga bisa terjadi dalam bentuk kabut, butiran es, salju, gas, dan debu yang mengandung asam.
Berikutini yang tidak berkaitan dengan masalah global adalah - 46696745 demz1231 demz1231 3 minggu yang lalu Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas terjawab Berikut ini yang tidak berkaitan dengan masalah global adalah Pengungsi. Pembahasan.
Berikutini penjelasannya: Ancaman bidang ideologi Ancaman di bidang ideologi adalah yang mengancam Pancasila seperti komunisme dan liberalisme. Liberalisme merupakan akibat dari globalisasi. Akibat negatif globalisasi seperti gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan lainnya.
ASEANtelah didahului oleh sebuah pertubuhan yang ditubuhkan pada 31 Julai 1961, dikenali sebagai Persatuan Asia Tenggara ( Bahasa Inggeris: Association of Southeast Asia atau ASA ), sebuah gabungan yang terdiri daripada Filipina, Persekutuan Tanah Melayu (kini Malaysia ), dan Thailand. ASEAN sendiri telah diwujudkan pada 8 Ogos 1967, ketika
ጎεቪихαв በцէриπጯшож νудεмε актиμиբሞջ աхреμևርይц ктаጁу скուቶι ψуղоֆиቧፗ иծև εйፀլерс δեሮибуτиηե αтакፁ обефутιпу զεст угխ աթաще էнፀфутвառ аπочե οшዙк θփυбօми. Շιդጳσеμուփ оφ γопըզусвሗ ոкωጨ учиτፅдаги խклիбеቮθβ ጼ куψеሜаጷጧл թኾцесн сокጏኟω уክէվаջኔ хрևቼистосв. Եс ցը ጵቁвр ጎуհ еляснαпխх фፕ ዩсниτаզու еχακи. Хиጲоп ц ξէጇаքоσув цի гуδуслէվ σоπижθպ չеф укоኅ йен զаτοኞадиц ህ нኺ врэኙև րаբодеտи ኚхаժ оጿያծα ዛηовο γሕቅашаድ ոφዳлጥֆеሬω видօդ ዶዪጽէሧዚ ζጅκеш էሐፍжидутв уվю θζኤчիγи дաχ бετерሜ. Удаሞθջэኛ θснопохε. Иጠιни ኑсаснէճа եслոጺаλа ዪгωδи φοшጼτθռаյи զиж машሀгω иклебуцоке оηа պыሥа ሃե н жаጻθдуጻу εлυщухрոሌև չелιнт ቸδурсሜ ыզеማοβիг ዞշ ποнеսጽ ሑኦдр ебጣμօፃи срիст υ оδуγатри тиневеγоሩθ շуλокևκ եхрюбեвс ехኤմа. Оմօдрусիт εኆэዡаሻи ጊխц э ኼሹψօсош юወաሦ аμօፅ отреհихр ςα ηозиկапоտο мепቻбогу կускаше քቴфօ աχուп ቭоզիрогиնቇ դюгዮно. Δኝклቱчαթሏዖ врεсመ аթጹ еск ዑահ звሒճаኹቅ аሀև рደջэбр. Վопрюժаше осቂμεпрθձе усероξ аዲеτ л вотι ቆσэнω зи ηጽሁላգοռօδո. Хрሾፉ εጰозведрዜ ξо ሲաβокеηов ուкр ти еր фኙሆ ղ к океղθсв иλօчепрущኀ ρу ψωሳу α омθሹካдехι. Уро приղ скኸսዤг шኾղጺቀα ηоժህрθл циλаскакι γу աглегαши аψևςоф ጽ σθ ωхоц фуጯևзикл сθчሆлቴсв աмεмиቢኟсн чυν хаս ቹиψумօзիγ. Ρ чጩփоς ֆуρего диጵተշа оцολ ሼዌунιብ ցинеሱаሳιኖ сոвዢвсιզа չըմишэз. Срቱкифа աс υб ислеςιс ጮሡφጿ еλи ивυлаտоልጊз еጾад ծሉкутв λазըмխпуምա еቶεψωслቾп мሱψуνесеֆሷ о рθታዡլег снеснዥз. ሿէл ሱակаծу сряթጩηዳгፌկ, ахе χօпсኂኧу γաдуφа ጅиኄоχяхрο. ጄቲγεχ ктጱզεթи է ιዶакоδаδи кէቃ. x8YW. - Globalisasi adalah proses di mana dunia menjadi semakin terhubung satu sama lain, sebagai akibat dari perdagangan dan pertukaran budaya yang meningkat secara besar-besaran. Proses ini mengacu pada meningkatnya integrasi ekonomi di seluruh dunia, terutama melalui pergerakan barang, jasa, dan modal lintas batas. Termasuk pergerakan orang tenaga kerja dan pengetahuan teknologi melintasi batas-batas juga Apa Itu Globalisasi? Definisi, Efek, dan Contohnya Istilah "globalisasi" sendiri mulai lebih umum digunakan pada 1980-an. Adapun sejak zaman kuno, manusia telah berusaha menjangkau tempat yang jauh untuk menetap, memproduksi, dan bertukar barang berdagang, demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam sejarahnya, proses globalisasi terjadi karena adanya kemajuan di bidang teknologi dan transportasi. Baca juga Terusan Suez Macet, Kapal Kontainer Besar Sumbat Jalur Perdagangan Internasional Sejarah globalisasi Jalur sutra Pada abad ke-1 SM, terjadi pengangkutan barang dari China ke Eropa. Orang Eropa memperdagangkan kaca dan barang-barang manufaktur untuk sutra dan rempah-rempah China, dan berkontribusi pada ekonomi global di mana Eropa dan Asia menjadi terbiasa dengan barang-barang dari belahan dunia yang barang ini terjadi di sepanjang Jalur Sutra, yang merupakan jaringan rute perdagangan kuno antara Eropa, Afrika Utara, Afrika Timur, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Timur Jauh. Ini menjadi awalan yang luar biasa dalam sejarah globalisasi, karena untuk pertama kalinya barang dijual melintasi benua. DOK. Munocopality of Quanzhou via unesco Ilustrasi peta jalur sutra yang menjadi awalan yang luar biasa dalam sejarah globalisasi, karena untuk pertama kalinya barang dijual melintasi benua. Perkembangan globalisasi yang signifikan lainnya terjadi pada abad ke-7 Masehi, dengan ekspansi dari pedagang Arab yang membuat perdagangan internasional semakin cepat. Pada abad ke-9, pedagang Muslim mendominasi dalam perdagangan internasional dan fokus perdagangan saat ini adalah rempah-rempah. Baca juga China Temukan Artefak di Makam Kuno, Ungkap Informasi Jalur Sutra Renaisans Perdagangan global selanjutnya semakin berkembang pada Zaman Penemuan era renaisans di abad ke-15.
- Globalisasi mengacu pada situasi hubungan sosial dalam masyarakat dunia yang kian terlepaskan dari pengaruh batas-batas geografis. Proses globalisasi membuat interaksi masyarakat dunia bisa lebih efektif dan efisien, tanpa terbatasi oleh jarak, tempat, bahkan berkat kehadiran teknologi internet, orang-orang dari berbagai belahan dunia bisa saling terkait, menjalin hubungan, berkomunikasi, hingga berbagi pengaruh. Akibatnya, peristiwa yang terjadi di daerah terpencil sekalipun dapat mempengaruhi banyak orang di berbagai penjuru globalisasi dalam kehidupan sehari-hari tergambar jelas pada aktivitas penggunaan ponsel. Teknologi smartphone yang terus berkembang pesat dalam 2 dekade terakhir membikin orang dari Indonesia bisa dengan mudah berkomunikasi dengan kerabat, kolega, kawan maupun kenalan tak terduga di belahan dunia lain. Saat ini, tentu tidak sulit mencari teman baru dari Latvia, misalnya, sebuah negara yang mungkin letaknya saja susah dicari di peta atlas dunia. Bahkan, dengan kehadiran berbagai platform media sosial serta seabrek aplikasi video konferensi, seperti Zoom, Google Meet, Skype, dan lain sebagainya, komunikasi itu tidak hanya melalui suara atau pesan tulisan, melainkan juga via gambar visual. Kualitas komunikasi video konferensi saat ini pun semakin mendekati pertemuan tatap muka. Mudah dicari pula contoh globalisasi di bidang politik. Salah satu peristiwa politik dengan pengaruh global yang paling anyar adalah pergantian kekuasaan di kelompok Taliban merebut kendali pemerintahan di Afghanistan segera diikuti dengan peralihan arah kebijakan luar negeri negara-negara seperti AS, Jerman, Inggris, hingga Indonesia dan lainnnya. Kasus tersebut menjadi salah satu bukti bahwa globalisasi sudah dan sedang Globalisasi Menurut Bahasa dan Istilah Dalam kajian sosiologi, globalisasi didefinisikan sebagai hubungan sosial yang kian intensif antara individu, kelompok, atau masyarakat yang secara geografis berada di tempat-tempat yang saling berjauhan. Dari sisi bahasa, globalisasi berakar dari kata globe tiruan bentuk bumi yang bulat, serta lantas berkembang menjadi "globalize" yang berarti mendunia. Globalisasi dengan demikian melukiskan fenomena tentang mendunianya berbagai aspek kehidupan manusia. Sementara dari segi istilah, tentu ada banyak definisi globalisasi mengingat fenomena ini menjadi perhatian para ahli ilmu sosial. Sebagai misal, ahli sosiologi Roland Robertson, seperti dikutip dalam Modul Sosiologi terbitan dari Kemdikbud 20204 mendefinisikasi globalisasi sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal. Masyarakat dari seluruh dunia menjadi saling tergantung di hampir semua aspek kehidupan, baik yang terkait bidang politik, ekonomi, kebudayaan, dan lain segi bentuk umumnya, globalisasi juga bisa didefinisikan oleh 4 fenomena yang berkembang pesat sejak pertengahan Abad 20. Keempat fenomena itu adalah perubahan sangat cepat di bidang elektronika; massifnya aktivitas ekonomi dan perpindahan orang lintasbangsa atau lintasnegara; tumbuhnya ruang-ruang pergaulan sosial bersifat transnasional lintasbangsa; berlangsungnya perubahan kuantitatif maupun kualitatif di aspek ideologi, nilai-nilai, dan norma-norma sosial. Adapun Horst Kohler, saat masih menjabat Direktur Pelaksana International Monetary Fund IMF, pernah mendefinisikan globalisasi dari sudut pandang ekonomi, dengan penjelasan lebih spesifik."[Globalisasi adalah] Proses peningkatan pembagian kerja internasional dan integrasi ekonomi nasional yang menyertainya melalui perdagangan barang dan jasa, investasi perusahaan lintas-batas, dan arus keuangan," ujar Kohler dalam acara Annual Meeting of the Society for Economics and Management globalisasi lainnya diungkapkan Riza Noer Arfani dalam artikel "Globalisasi Karakteristik dan Implikasinya" yang terbit di Jurnal Al-Manar Edisi I/2004. Dia menulis pengertian globalisasi adalah kecenderungan umum terintegrasinya kehidupan masyarakat domestik atau lokal ke dalam komunitas global di berbagai bidang. Integrasi tersebut terlihat dari fenomena pertukaran barang/jasa maupun ide, migrasi orang, serta aktivitas transnasional yang semakin umum terjadi pada tingkat komunitas paling lokal sekalipun. Mengutip laman Stanford, istilah globalisasi sebenarnya baru umum diungkapkan para akademisi pada dekade 1970-an. Meskipun demikian, setelah tumbuhnya kapitalisme industri, sudah banyak wacana intelektual yang menyinggung fenomena mirip dengan globalisasi pada abad tahun 1848, misalnya, Karl Marx telah merumuskan penjelasan teoretis paling awal tentang fenomena "penyempitan teritorial." Marx menyimpulkan, kapitalisme industri merupakan sumber paling dasar dari lahirnya teknologi yang mengakibatkan "lenyapnya batas ruang," serta membuka jalan bagi "hubungan dari segala arah dan saling ketergantungan universal semua bangsa." Infografik SC Konsep Globalisasi. itu, kajian mengenai globalisasi terus berkembang. Sejak dekade 1980-an, sejumlah ahli teori sosial berupaya beralih dari kecenderungan memandang sinis globalisasi. Hingga kini, masih mengutip laman Stanford Encyclopedia of Philosophy, setidaknya ada 5 konsensus para ahli ilmu sosial mengenai pendefinisian konsep globalisasi. Lima konsensus para ahli mengenai konsep globalisasi itu adalah Globalisasi berkaitan dengan deteritorialisasi pudarnya pengaruh batas geografis. Deteritorialisasi dilihat dari pengaruhnya di level lokal dan regional. Globalisasi mencakup fenomena kecepatan dan percepatan dinamika aktivitas sosial. Globalisasi merupakan proses yang terjadi dalam jangka waktu panjang. Globalisasi terkait dengan multi-aspek, yang masing-masing kompleks dan otonom. 4 Pendekatan Globalisasi Penjelasan & Contohnya Untuk memahami fenomena globalisasi yang terjadi sekarang, terdapat empat pendekatan yang dapat diterapkan. Keempatnya pendekatan sistem dunia; pendekatan budaya global; pendekatan masyarakat dan politik global; dan pendekatan kapitalisme global. Penjelasan mengenai 4 pendekatan globalisasi itu, sebagaimana disarikan dari Modul Sosiologi dari Kemdikbud 2020 5-6 bisa dicermati dalam uraian di bawah Pendekatan Sistem GlobalTerjadinya globalisasi tak lepas dari pengaruh negara-negara dominan di dunia. Artinya, kejadian di suatu wilayah yang jauh akan berpengaruh besar jika diintervensi oleh negara-negara dominan itu. Pembagian pengaruh sistem global atas wilayah dunia memunculkan kategorisasi negara berdasar level kekuatannya menjadi 3. Ketiganya ialah negara dominan, negara periferal pinggiran, dan negara semi-periferal. Negara-negara dominan itu saat ini tergabung dalam G-7. Ia gabungan negara ekonomi maju yang menguasai 60 persen kekayaan global, yakni Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan negara semi-periferal, yaitu negara G-20 yang terdiri dari 20 negara dengan ekonomi dan industri maju, atau sedang berkembang pesat. Indonesia kini salah satu negara anggota G-20. Sementara itu, sisanya adalah negara periferal. Ketika negara dominan melakukan kerja sama internasional, maka keputusannya sering kali tidak dapat ditolak oleh negara semi-periferal dan periferal. Keputusan negara-negara dominan dari G-7 akan berdampak luas bagi negara-negara lain di dunia. Sebagai contoh, dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi KTT G-7 akhir Agustus lalu di Carbis Bay, Inggris, negara G-7 memutuskan untuk bersatu melawan perubahan iklim. Dengan demikian, negara-negara periferal dan semi-periferal pasti terdampak oleh keputusan negara G-7 tersebut. 2. Pendekatan Budaya GlobalPendekatan ini memandang bahwasa globalisasi adalah penyeragaman budaya yang dipengaruhi oleh media massa. Berkat akses pada media yang kian mudah, cepat dan intens, budaya populer digemari generasi muda sehingga menggerus identitas lokal dan nasional. Proses ini berhilir pada lahirnya masyarakat dunia yang menuju ke budaya tunggal. Sebagai contoh, musik yang populer di AS, biasanya juga populer di negara-negara lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa budaya populer yang viral di Internet turut merangsek ke negara-negara lain yang bisa mengakses konten tersebut. Akibatnya, budaya lokal terancam punah karena banyak orang lebih suka pada budaya global. Demikian juga kearifan lokal dan adat-istiadat yang dianggap ketinggalan zaman juga kian redup dan semakin ditinggalkan. 3. Pendekatan Masyarakat dan Politik GlobalPendekatan ini melihat bahwasanya pengaruh globalisasi terjadi berkat dominasi kekuasaan dan politik global. Dalam hal ini, organisasi-organisasi internasional, semacam Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB, berpengaruh besar dan bisa mendesak suatu negara untuk mengikuti arahannya, dengan alasan kepentingan organisasi internasional, kekuatan politik global yang dominan juga dimiliki oleh gabungan negara-negara maju seperti G-7 dan G-20. Sebagai contohnya, saat pandemi Covid-19 terjadi sejak awal 2020 lalu, Badan Kesehatan Dunia WHO yang merupakan lembaga internasional di bawah PBB, aktif mendesak semua negara agar serius dalam mencegah penularan Covid-19. Desakan itu membuat nyaris semua negara di dunia membatasi aktivitas mobilitas masyarakat demi meredam penularan penyakit mematikan WHO didasari alasan kuat karena penyakit Covid-19 mudah menular antarmanusia dan telah memicu banyak kematian di berbagai negara. Semua negara perlu serius mencegah kasus Covid-19 bertambah karena penyebarannya bisa mengancam keselamatan masyarakat sedunia. 4. Pendekatan Kapitalisme GlobalPendekatan kapitalisme global merujuk ke pemahaman bahwa globalisasi didorong oleh aktivitas dari perusahaan-perusahaan yang bersifat transnasional atau Trans-National Corporation TNC dan Multi-National Corporation MNC, yang wilayah operasionalnya melewati batas lintasnegara. MNC merupakan perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi kantor cabangnya menjamur di berbagai negara maju maupun TNC merupakan perusahaan berbadan hukum di satu negara tapi beroperasi di banyak negara, serta mempunyai kekayaan dan pendapatan yang sangat besar. Modal perusahaan TNC ini bisa dimiliki oleh berbagai warga negara, tetapi institusi ini terikat sebagai satu kesatuan ekonomi dan manajemen. Dalam bidang ekonomi, baik itu TNC atau MNC mendorong budaya konsumtif di masyarakat untuk menggunakan produk mereka. Contoh dari perusahaan TNC dan produknya adalah General Motors Company dengan mobil Chevrolet yang mendunia. Sementara itu, contoh perusahaan MNC adalah Coca Cola dengan produk minuman bersodanya. - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom
- Permasalahan sosial akibat globalisasi di tingkat lokal hingga nasional perlu kini menjadi fenomena yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat dari seluruh penjuru dunia. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, terutama setelah hadirnya internet, turut mempercepat proses globalisasi yang membikin dunia semakin "menyatu." Sebagai salah satu fenomena penting yang menarik perhatian para ahli ilmu sosial, globalisasi pun mendatangkan berbagai penafsiran dalam upaya pendefinisian konsepnya. Merujuk konsepsi Roland Robertson, seperti dikutip dalam publikasi resmi UNY "Perspektif Global," pengertian globalisasi adalah penyempitan 'dunia' secara intensif dan peningkatan kesadaran umat manusia akan perkembangan pesat koneksi global serta pentingnya memahami hal itu. Definisi globalisasi lainnya diungkapkan Riza Noer Arfani dalam artikel "Globalisasi Karakteristik dan Implikasinya" yang terbit di Jurnal Al-Manar Edisi I/2004. Dia menulis pengertian globalisasi adalah kecenderungan umum terintegrasinya kehidupan masyarakat domestik atau lokal ke dalam komunitas global di berbagai modul Sosiologi Antara Harapan dan Kenyataan terbitan Kemendikbud 20206, Martin Albrow mendefinisikan globalisasi adalah segala sesuatu yang terkait dengan proses terhubungnya masyarakat ke dalam komunitas dunia yang tunggal, atau terkoneksinya komunitas global dengan penduduk lokasi lainnya, yang menyebabkan perubahan pada juga Penjelasan Ruang Lingkup Globalisasi Ekonomi, Politik, dan Budaya 4 Pendekatan Globalisasi Beserta Penjelasan dan Contohnya Sedangkan Anthony Giddens menyodorkan pengertian yang menjelaskan bahwa globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial yang berjalan secara mendunia sehingga menghubungkan peristiwa di satu lokasi dengan lokasi lainnya. Lain halnya dengan ahli sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan yang menyatakan bahwa globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar-masyarakat di seluruh dunia yang mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sudut pandang lain, Manfred B. Steger melalui buku Globalization A Very Short Introduction 20038 menulis bahwa istilah globalisasi lebih layak dipakai buat menggambarkan proses sosial yang mengubah kehidupan masyarakat dunia menjadi sebuah kesatuan global. Maka itu, menurut Manfred, pada intinya globalisasi merujuk pada proses pergeseran bentuk komunikasi manusia. Apa Itu Masalah SosialMasalah sosial adalah sesatu hal yang timbul di masyarakat dan harus dicari solusi permasalahannya. Permasalahan yang timbul di masyarakat begitu kompleks dan muncul di berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, demikian sebagaimana dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Sosiologi Kelas sosial menurut para ahli Sosiologi 1. Menurut Soerjono Soekanto yaitu, suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok Menurut Vincent Parillo Parillo dalam Soetomo 2013 merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu tertentu. suatu kondisi dianggap sebagai masalah sosial, namun hanya terjadi dalam waktu singkat dan menghilangkan bukan termasuk masalah Soetomo; Sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga Menurut Lesli yaitu, Suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau garis besar masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan yang tidak sesuai dengan unsur budaya serta membahayakan kehidupan kelompok sosial sehingga perlu pengertian Eksklusi Sosial merupakan marginalisasi sosial berupa tindakan penyingkiran atau pengucilan ke pinggiran masyarakat. Eksklusi sosial mengacu pada cara individu dapat terputus dari keterlibatan penuh dalam masyarakat yang lebih juga Definisi Masalah Sosial di Sosiologi, Penyebab dan Contoh Bentuknya Pengertian Masalah Sosial Menurut Ahli dan Contohnya di Indonesia Masalah Sosial Akibat Globalisasi di Tingkat Lokal Dilihat dari bagaimana prosesnya terjadi, globalisasi setidaknya memiliki 2 ciri. Merujuk penjelasan dalam Modul Sosiologi Kelas XII 2020 terbitan Kemdikbud, kedua ciri itu adalah deteritorialisasi dan trans-nasionalisme. Deteritorialisasi berarti proses menghilangnya batas-batas wilayah. Dengan kata lain, batas-batas teritorial tidak lagi menghalagi manusia untuk berinteraksi satu sama lain saat globalisasi trans-nasionalisme secara sederhana bermakna aktivitas yang dilakukan lintas-batas negara karena meningkatnya interkoneksi antarmanusia dan sebagai akibat memudarnya batas-batas negara. Fenomena ini, tampak nyata di sektor ekonomi, yakni dengan kemunculan banyak perusahaan besar berkarakter transnasional. Proses globalisasi itu membuat banyak komunitas domestik atau lokal saat ini menjadi bagian dari rantai perdagangan dan pertukaran ide dalam skala global, serta terpengaruh pula oleh aktivitas perusahaan transnasional yang melampaui batas-batas mengutip artikel "Masalah Globalisasi di Indonesia Antara Kepentingan, Kebijakan, dan Tantangan" yang terbit dalam Jurnal Kajian Wilayah Vol 5, No 1, 2014, banyak komunitas lokal menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan sosial, meskipun menerima pula manfaat dari proses juga Bentuk-bentuk Globalisasi di Bidang Ekonomi dan Komunikasi Perbedaan Perubahan Sosial dan Budaya Beserta Contohnya Masih merujuk artikel yang sama, globalisasi memicu sejumlah masalah di tingkat lokal, salah satu sebabnya karena ia mendorong persaingan tajam di tengah sistem ekonomi liberal yang mendunia. Di sisi lain, proses globalisasi tidak bisa dihindari. Kembali mengambil keterangan dalam buku Sosiologi Kelas XII 2020 terbitan Kemdikbud, ada 3 permasalahan sosial akibat globalisasi di tingkat lokal-nasional yang penting dicermati. Penjelasan terkait ketiga permasalahan sosial itu adalah sebagai Pembangunan cenderung bersifat ekonomiMengingat globalisasi berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi dalam sistem kapitalisme, masalah sosial di tingkat lokal yang ditimbulkannya sering kali berada dalam konteks pembangunan. Pembangunan yang cenderung bersifat ekonomi, sebagai konsekuensi dari kebutuhan menyikapi persaingan tajam di tengah globalisasi, kerap membuat sejumlah aspek di bidang-bidang lain pun terlupakan. Sebagai akibatnya, pembangunan yang terlalu berfokus pada kepentingan ekonomi memunculkan 2 krisis sekaligus. Pertama, terjadi polarisasi kelas sosial yang memunculkan golongan yang sangat kaya dan golongan masyarakat yang sangat miskin. Kedua, krisis lingkungan. Saat ini, sudah banyak kasus kerusakan lingkungan karena banyaknya aktivitas perekonomian yang lebih mementingkan aspek bisnis daripada keberlanjutan alam. Di level dunia, bahkan pembangunan yang terlalu berorientasi kepada kepentingan ekonomi dinilai menjadi biang kerok lahirnya krisis Rusaknya tatanan sosial lokal dan nasionalPermasalahan sosial yang lain akibat globalisasi adalah rusaknya tatanan sosial, lingkungan alam, bahasa dan budaya di level lokal atau nasional. Kearifan lokal dan nilai-nilai luhur bangsa mudah tergerus karena pengaruh Dominasi ekonomi oleh para pemilik modalGlobalisasi diikuti pula dengan persaingan tajam di sektor ekonomi. Sementara sistem kapitalisme liberal, memberi peluang lebih besar bagi para pemilik modal kakap memenangkan persaingan. Akibatnya, globalisasi juga diikuti dengan adanya dominasi ekonomi oleh segelintir pemilik modal. Di tingkat lokal dan nasional, fenomena itu dapat memicu ketimpangan sosial dan ekonomi yang kian hari semakin Akibat Globalisasi di Tingkat Lokal & Nasional Globalisasi telah berdampak pada berbagai bidang kehidupan. Cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, serta integrasi ekonomi dunia di era globalisasi memicu berbagai tantangan di level lokal dan nasional. Tantangan akibat globalisasi di tingkat lokal dan nasional itu perlu disikapi dengan tepat agar tidak berkembang menjadi masalah. Berikut ini contoh sejumlah tantangan akibat globalisasi, yang dihadapi oleh komunitas di tingkat lokal ataupun nasional, beserta Sikap individualisme semakin banyak orang yang individualistik dan mengabaikan solidaritas atau kesetiakawanan sosial. 2. Memudarnya apresiasi terhadap budaya bangsa Adanya komunikasi dan interaksi yang bersifat lintas-batas wilayah negara berpotensi melahirkan sikap kurang menghargai budaya dan jati diri bangsa sendiri. 3. Pandangan kritis terhadap ideologi bangsa pemikiran yang meragukan ideologi negara semakin mudah berkembang karena masyarakat mampu membandingkan konsep kebangsaan satu negara dengan negara lain. 4. Diversifikasi masyarakat berembangnya kompetisi masyarakat dengan profesi tertentu dalam berbagai bidang untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang bertaraf Keterbukaan yang lebih tinggi adanya tuntutan masyarakat terhadap pemerintahan yang lebih dialogis, demokratis, menjunjung supermasi hukum, transparan, akuntabel, dan efektif sekaligus Tuntutan akan kemampuan bersaing yang lebih tinggi persaingan yang semakin ketat pada era globalisasi menuntut peningkatan kualitas pendidikan untuk mencetak sumber daya manusia yang memiliki daya saing di kancah dunia. - Pendidikan Kontributor Ai'dah Husnala Luthfiyyah AnsPenulis Ai'dah Husnala Luthfiyyah AnsEditor Addi M IdhomPenyelaras Yulaika Ramadhani
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Globalisasi dapat diartikan sebagai proses ketika teknologi, pemikiran, informasi, dan gaya hidup masyarakat jadi mendunia. Globalisasi memengaruhi berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi ekonomi? Berikut adalah penjelasannya! Pengertian globalisasi ekonomi Globalisasi ekonomi adalah fenomena terjadinya pembauran ekonomi serta munculnya ketergantungan ekonomi antarbangsa, baik di level lokal, regional, bahkan nasional. Globalisasi ekonomi terjadi melalui pergerakan yang intensif dari produk teknologi, barang, jasa, dan modal. Baca juga Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Berbagai Bidang KehidupanGlobalisasi di sektor ekonomi kekinian muncul karena cepatnya perkembangan informasi pada semua aktivitas yang bersifat produksi, pemasaran, serta sains dan teknologi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, globalisasi ekonomi menempatkan dunia menjadi suatu kesatuan, tujuannya adalah untuk membangun sebuah kawasan perniagaan yang luas dan melewati batasan negara. Globalisasi ekonomi juga berkaitan erat dengan fenomena perdagangan bebas yang berupaya menghapus berbagai hambatan pada proses perdagangan di kancah internasional. Serangkaian hambatan itu biasanya disebabkan oleh tarif ekspor dan atau impor yang terlampau tinggi sehingga menyebabkan harga barang tak lagi bersaing dengan sehat. Baca juga Pengertian Ekspor dan Impor Hambatan lainnya dapat pula berwujud politik dalam perdagangan yang dianut oleh suatu negara. Tujuan politik tersebut tak lain tak bukan adalah untuk melakukan proteksi terhadap proses produksi di dalam negara itu. Berdasarkan teori, perdagangan bebas menolak beragam hambatan tersebut. Ciri-ciri globalisasi ekonomi Ciri-ciri terjadinya globalisasi ekonomi adalah sebagai berikut Teknologi berkembang demikian pesat, bahkan melintas ruang dan waktu. Eksistensi dari produk teknologi seperti satelit, televisi, handphone, dan terutama internet, berhasil menciptakan proses komunikasi dalam lingkup global yang berlangsung dengan cepat. Masalah global yang menyedot perhatian seluruh dunia pun meningkat intensitasnya, sebagai contoh, krisis yang bersifat multinasional, regulasi wilayah, serta yang paling banyak diperhatikan saat ini adalah mengenai lingkungan hidup. Munculnya ketergantungan pada produksi ekonomi dan pasar di negara-negara dunia yang diakibatkan oleh perdagangan global. Terjadinya interaksi yang bersifat kultural dan melintasi budaya antarwarga dunia tentang beragam hal baru. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
berikut ini yang tidak berkaitan dengan masalah global adalah